Gratis

SMP Negeri 2 Kroya, mulai tahun pelajaran 2009-2010 ini menjadi pilot project sekolah gratis kabupaten Cilacap. Jadi, sekolah ini sekarang adalah satu-satunya SMP negeri yang tidak memungut biaya baik operasional (SPP) maupun sarana prasarana (bangunan).

Selasa, 27 Juli 2010

Selamat Jalan, Pak Har...!!!


Pagi itu, Selasa, 27 Juli 2010, menjadi hari yang akan selalu dikenang oleh pak Suharsono, S.Pd. (guru SMP N 2 Kroya) dan keluarga besar SMP Negeri 2 Kroya. Hari itu menjadi hari yang membanggakan sekaligus menyedihkan bagi pak Suharsono, S.Pd. (pak Har) dan keluarga besar SMP Negeri 2 Kroya. Betapa tidak membanggakan, hari itu pak Har mulai melaksanakan tugasnya sebagai kepala SMP Negeri 2 Binangun, setelah sebelumnya selama 20 tahun lebih menjadi guru di SMP Negeri 2 Kroya. Seluruh anggota keluarga besar SMP Negeri 2 Kroya tak kurang bangganya, karena baru kali inilah, seorang guru SMP Negeri 2 Kroya dipromosikan menjadi kepala sekolah. Betapa tidak menyedihkan, karena hari itulah hari perpisahan pak Har dengan keluarga besar SMP Negeri 2 Kroya.
Perjalanan Prestasi pak Har
Pak Har bertugas di SMPN 2 Kroya mulai tahun 1988. Sejak itulah prestasi, dedikasi, dan loyalitas tak henti-hentinya di curahkan bagi SMPN 2 Kroya, baik prestasi dalam membimbing siswa, maupun prestasi pribadi sebagai guru. Yang terakhir, Juara I Nasional diraih dalam lomba Inovasi Model Pembelajaran, tahun 2008. Selepas meraih prestasi itu, pak Har mengikuti seleksi kepala sekolah tahun 2009. Pada tahap awal, dari sekitar 150-an peserta, pak Har lolos 75 besar. Tahap selanjutnya, setelah presentasi makalah, pak Har lolos 35 besar pada peringkat atas. Atas prestasi itulah, pada tanggal 15 Juli 2010 lalu, pak Har dilantik sebagai kepala sekolah dan bertugas di SMP Negeri 2 Binangung.
Mengantar pak Har dengan Cara Unik
Hari ini, keluarga besar SMPN 2 Kroya bersama-sama mengantar pak Har ke tempat tugas baru di Binangun. Namun, tidak seperti acara pengantaran lain, cara yang dipakai tergolong unik. Kami mengantar pak Har dengan kendaraan kereta mini (baca: odong-odong). Tentu cara ini belum pernah ada sebelumnya, namun tidak mengurangi kekhidmadan proses acara.
Selamat jalan pak Har, selamat bertugas di tempat yang baru, terima kasih atas segala prestasi yang diberikan bagi SMP Negeri 2 Kroya.

Kamis, 11 Februari 2010

Dies Natalis ke-31 SMP Negeri 2 Kroya


Bulan Februari merupakan bulan yang istimewa bagi SMP Negeri 2 Kroya. Pada bulan ini, tepatnya tanggal 17 Februari 1979, 31 tahun yang lalu, SMP Negeri 2 Kroya diresmikan melalui SK Mendikbud saat itu.
Dalam rangka memperingati hari jadi tersebut, sekolah bekerja sama dengan Al-Espero (Ikatan Alumni SMP Negeri 2 Kroya) berencana akan mengadakan serangkaian kegiatan, di antaranya lomba-lomba bagi siswa SD, lomba-lomba dan pentas seni bagi siswa SMP Negeri 2 Kroya, dan bakti sosial yang rencananya berupa pembagian sembako, bazaar (pasar murah), pengobatan gratis, dan penghijauan.
Persiapan sudah dilaksanakan, mulai tanggal 6 Februari 2010 dengan pembentukan panitia. Sebagai ketua panitia adalah Zaenal Arifin, S.Pd., dan wakilnya Chamidin (alumnus). Program kerja sudah disusun, dan time schedule sudah ditetapkan.
Rangkaian kegiatan yang direncanakan, tanggal 17 Februari 2010, dilaksanakan kegiatan lomba-lomba dan pentas seni bagi siswa SMP Negeri 2 Kroya, tanggal 26 Februari 2010, dilaksanakan lomba-lomba siswa SD yang berupa lomba lari 3K, lomba lukis, lomba nyanyi tunggal, lomba geguritan, dan lomba bidang studi, tanggal 28 Februari 2010, dilaksanakan temu alumni, pembagian hadiah lomba, pasar murah, pengobatan gratis, dan pembagian sembako.
Kita do'akan bersama, semoga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat.

Sabtu, 02 Januari 2010

Espero FC Siap Ikuti LPI




Kita semua pasti sudah tahu LPI (Liga Pendidikan Indonesia). Kegiatan yang diselenggarakan oleh kerja sama antara PSSI, Depdiknas, dab Menpora ini adalah kompetensi sepakbola antar sekolah se-Indonesia. Penyelenggaraannya dimulai dari tingkat kabupaten, propinsi, sampai nasional, dari tingkat SMP, SMA, sampai perguruan tinggi.
Espero FC, tim sepakbola SMP Negeri 2 Kroya, tidak ketinggalan untuk ambil bagian pada kegiatan ini. Persiapan sudah dilakukan dari perekrutan, seleksi, pendaftaran, sampai pada latihan dan pertandingan uji coba. Beberapa pertandingan uji coba sudah dilakukan melawan tim-tim yang seumur (SMP) sampai melawan klub yang usianya lebih tinggi. Kadang menang, kadang juga kalah, namanya juga uji coba.
Menurut berita yang beredar, LPI akan serentak dilaksanakan pada awal Januari 2010. Kita tunggu saja siapa lawan Espero FC, dan jangan lupa do'akan agar Espero FC dapat berkibar dan meraih prestasi yang maksimal.

Susunan Tim
Manajer: Drs. Mirza Gholam Mokhammad (Kepala Sekolah), Wakil Manajer: Wahyu Budi Santoso, Pelatih: Suharsono, S.Pd. & Banu Prihyanto, S.Pd., Official: Zaenal Arifin, S.Pd.

Pemain
Kiper: Dani Bagus P, Peri
Belakang: Danu Bagus, Pambudi Setiawan, Anang Fitriawan, Sunardi, Krisdianto, Sumarsono.
Gelandang: Doni Saputra, Dodi Ismail, Galih Budi S, Wahid Budianto, Teguh Rahayu, Dwi Kurniawan, Marsel, Arman Saefudin.
Depan: Tri Mei, Indra Ardiansyah, M. Luthfi Hakim, Tobi Riyanto.

Jumat, 01 Januari 2010

Sekolahku, Kini Gratis


Tentu bukan rahasia baru lagi, kalau biaya untuk bersekolah sekarang cukup tinggi. Tingginya biaya sekolah ini bahkan sudah terasa ketika anak-anak kita baru masuk SMP, yang notebene masih termasuk pendidikan dasar. Kalau dulu, SMP swasta lebih mahal dan SMP negeri lebih murah, namun sekarang, negeri dan swasta sama mahalnya, bahkan di beberapa daerah, justru masuk SMP negeri lebih mahal!
Apakah anggapan sekolah mahal ini berlebihan? Jika kita lihat, untuk mendaftar ulang saja kita harus membayar sekian juta rupiah, hanya untuk masuk SMP, maka ungkapan mahal ini tidaklah berlebihan. Untuk SMP-SMP di daerah, mungkin tidak semahal itu, namun kalau melihat biayanya yang lebih dari 500 ribu untuk daftar ulang, belum lagi biaya-biaya lain ketika sudah masuk, tentunya ini bukan murah.
Angin segar sempat berhembus bagi masyarakat kecil. Pemerintah melalui Mendiknas, pada awal tahun 2009, mencanangkan sekolah gratis untuk tingkat SD dan SMP. Kabar ini jelas sangat menyejukkan di tengah tuntutan biaya sekolah yang tinggi. Untuk maksud tersebut, Mendiknas telah mengirimkan surat edaran ke dinas pendidikan di seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Dengan surat edaran tersebut, seluruh SD dan SMP negeri dilarang untuk memungut uang operasional kepada siswa, yang artinya siswa SD dan SMP negeri gratis biaya operasional (baca: SPP). Adapun kebutuhan biaya operasional sekolah, harus bisa dipenuhi dari dana BOS yang mulai tahun 2009 itu juga dinaikkan besarnya.
Namun, gratisnya SPP bagi siswa ini, ternyata belum meringankan beban orang tua, karena nyatanya masih ada pungutan lain dari sekolah, yaitu biaya sarana dan prasarana (baca: uang bangunan), yang masih diijinkan pemungutannya oleh pemerintah. Bahkan, banyak sekolah yang menambah jumlah pungutan bangunan. Asumsinya dengan gratisnya SPP, beban orang tua lebih ringan, sehingga bisa dipungut lebih banyak. Artinya beban orang tua tidak berkurang dengan kebijakan Mendiknas ini, bahkan lebih berat. Lalu, apa ini berarti usaha pemerintah untuk membantu rakyat kecil, sia-sia?
Di tengah euforia sekolah-sekolah yang berlomba-lomba memungut uang bangunan, masih ada sekolah yang bertekad untuk meringankan beban rakyat kecil. SMP Negeri 2 Kroya, tahun pelajaran 2009-2010 ini, membebaskan pungutan baik SPP maupun bangunan bagi semua siswa. Sekolah hanya menyandarkan pada dana BOS dan dana bantuan lain yang tidak mengikat. Dan aktifitas sekolah tetap berjalan normal-normal saja. Dana BOS ternyata cukup untuk menopang biaya operasional sekolah.
Kebijakan pembebasan sekolah gratis ini tentu saja disambut gembira oleh orang tua siswa. Impian mereka akan sekolah yang murah (bahkan gratis) telah terwujud di SMP Negeri 2 Kroya ini.
Semoga dengan ringannya biaya sekolah ini akan memacu motivasi siswa dalam berprestasi. Dan semoga tahun pelajaran yang akan datang masih bisa gratis, semoga.